Secara umum, ilmu ekonomi dipisahkan menjadi 2 yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Kedua ilmu ekonomi ini dapat dibedakan dari pengertian dan ruang lingkupnya.
Ekonomi makro mempelajari dan mengkaji variabel-variabel ekonomi secara agregat atau menyeluruh yang memberikan dampak terhadap keputusan yang harus diambil oleh pemerintah, seperti : pendapatan nasional, peluang kerja atau pengangguran, jumlah uang yang beredar di masyarakat, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi maupun neraca pembayaran internasional. Ekonomi makro melakukan analisis terhadap seluruh keadaan dari kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang produsen, konsumen ataupun seorang pemilik faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga keuangan dan negara lain serta tindakan-tindakan yang berpengaruh terhadap perekonomian secara keseluruhan. Hal-hal yang menjadi pokok bahasan pada ekonomi makro diantaranya :
a. Pendapatan nasional, yaitu pendapatan secara menyeluruh yang didapatkan oleh suatu negara.
b. Kesempatan kerja, yaitu hal mengenai kondisi ketenagakerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja serta dapat mengurangi angka pengangguran.
c. Stabilitas harga, yaitu tindakan-tindakan yang dapat mencegah lonjakan harga yang terlalu tajam atau ekstrem dimana hal ini dapat mengakibatkan inefisiensi dalam perekonomian.
d. Perdagangan internasional, yaitu keadaan dimana terjadi perdagangan antar negara baik berupa kegiatan ekspor maupun impor yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan perekonomian nasional.
Sedangkan ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam ruang lingkup yang lebih kecil seperti dalam perusahaan atau rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari cara menentukan keputusan dan tindakan yang dapat mempengaruhi penawaran serta permintaan atas barang dan jasa, dimana hal ini akan mementukan harga. Ruang lingkup ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen ini adalah rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan. Teori ekonomi mikro dikembangkan sekitar abad ke-18 dan abad ke-19 oleh beberapa ahli ekonomi klasik. Diantaranya adalah Adam Smith. Para ahli ekonomi menyusun teori ekonomi mikro menggunakan beberapa anggapan dasar, yaitu :
1. Setiap subjek ekonomi umumnya selalu bertindak ekonomis rasional.
2. Setiap subjek ekonomi memiliki informasi yang lengkap atas berbagai macam peristiwa yang terjadi di pasar.
3. Tingkat mobilitas yang tingi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera beradaptasi atau mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dengan anggapan-anggapan di atas, para ahli ekonomi klasik memiliki keyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang terus menerus secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan kesempatan kerja akan tercipta.
Seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan ekonomi mikro mulai bermunculan. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Hal ini sering disebut dengan kegagalan pasar (market failure). Hal-hal yang menjadi pokok bahasan pada ekonomi mikro diantaranya :
a. Teori harga, membahas tentang proses penentuan harga yang dipengaruhi oleh interaksi antara penawaran dan permintaan terhadap suatu barang dan jas dalam suatu pasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
b. Teori produksi, menganalisa menganai biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum.
c. Teori distribusi, membahas mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal dan tingkat keuntungan yang didapatkan oleh para pengusaha.
Referensi :